PERENCANAAN
Banyak
orang sukses karena mereka menghubungkan antara perencanaan yang efektif dengan
prestasi sehingga berhasil. Perencanaan merupkan aspek yang penting untuk
menjadi guru yang kompeten.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Berfokus
pada perencanaan dan isntruksi guru, disusun dengan ketat oleh guru dan gurulah
yang mengarahkan murid.
Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
·
Menciptakan Sasaran Behavioral :
pernyataan tentang prubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam
kinerja murid. Robert Mager percaya bahwa sasaran behaviouralharus mengandung
tiga bagian:
1. Perilaku
murid. Fokus pada apa yang dilakukan murid atau dipelajari murid
2. Kondisi
dimana perialku terjadi. Bagaimana perilaku akan dievaluasi atau dites.
3. Kriteria
kinerja. Menentukan level kerja yang dapat diterima.
·
Menganalisis Tugas: difokuskan pada
penyelesaian tuga kompleks yang dipelajari murid.
·
Menyusun Taksonomi Instruksional :
sistem klasifikasi sasaran pedidikan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor
Instruksi Lansung
Pendekatan
TC yang dicirikn oleh arahan dan kontrol guru, ekspektasi guru yang tinggi atas
prestasi murid, memaksimalkan waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas
akademik, dan usaha guru dalam meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.
Strategi Instruksional
Teacher-Centered
Mengorientasikan.
Menyusus kerangka pelajaran dan orientasikan murid kepada materi baru itu,
misal (1) review aktivitas sehari sebelumnya; (2) diskusikan sasaran pelajaran;
(3) beri instruksi yang jelas dan eksplisit tentang tugas yang harus dilakukan;
(4) beri ulasan tentang pelajarann hari ini.
Pengajaran, Penjelasan,
dan Demonstrasi.Periset telah menemukan bahwa banyak
guru yang menhabiskan lebih banyak waktu dengan menerangkan dan
mendemonstrasikan materi baru.
Pertanyaan dan Diskusi.berguna
dalam merespon setip kebutuhan pembelajran murid sembari menjaga minat dan
perhatian kelompok, juga dalam mendistribusikan partisipasi luas sembri
mempertahankan semangat belajar. Tantangan lainnya adalah mengajak murid
memberi kontribusi sambil mempertahankan fokus pda pelajaran.
Mastery Learning.
Yaitu pembelajaran satu konsep atau topik secara menyeluruh sebelum pindah ke
topik yang lebih sulit.
Seatwork atau tugas di
bangku kelas. Menyuruh semua murid atau sebagian
besar murid untuk belajar sendiri-sendiri di bangku mereka. Beberapa guru
banyak yang menggunakannya dan ada juga yang jarang.
Pekerjaan Rumah.
Guru dan orang tua dapat menggunakan pekerjaan rumah untuk membantu anak dalam
berlatih menentukan suatu tujuan dan kegiatan guna mencapai tujuan itu. Coopee
juga menemukan bahwa:
Ø Pekerjaan
rumah memberi efek lebih positif jik didistribusikan selama periode waktu
tertentu, ketimbang diberikan sekaligus dalam satu waktu.
Ø Pekerjaan
rumah berefek lebih besr pada mata pelajaran matematika, membaca dan bahasa
ketimbang pada pelajaran sains (IPA) dan studi sosial (IPS).
Ø Untuk
murid sekolah menengah, optimalnya adalah satu atau dua jam pekerjaan rumah
semalam.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEARNER-CENTERED
Prinsip Learner-Centered
Berfokus pada siswa, yaitu persepsi
murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal
dengan gurru merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan
persepsi murid. Prinsip ini mengandung implikasi penting bagi cara guru
merancang dan mengajar, karena didasarkan pada riset tentang cara belajar
paling efektif bagi murid.
1. Faktor
Kognitif dan Metakognitif
§ Sifat
proses pembelajaran
§ Tujuan
proses pembelajaran
§ Konstruksi
pengetahuan
§ Pemikiran
strategi
§ Memikirkan
tentang pemikiran (metakognisi)
§ Konteks
pembelajaran
2. Faktor
Motivasi dan Emosional
§ Pengaruh
motivasi dan emosi terhadap pembelajaran
§ Motivasi
intrinsik untuk belajar
§ Efek
motivasi terhadap usaha
3. Faktor
Sosial dan Development
§ Pengaruh
perkembangan pada pembelajaran
§ Pengaruh
sosial terhadap pembelajaran
4. Faktor
pernedaan Individual
§ Perbedaan
individual dalam pembeljaran
§ Pembelajaran
dan diversitas
§ Standar
dan penilaian
Beberapa Strategi Instruksional
Learner-Centered
Pembelajaran berbasis problem. Menekankan
pada proses pemecahan masalah dalam kehidupan nyata.
Pertanyaan Esensial. Pertanyaan
yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal yang perlu dieksplorasi dan
dipelajari oleh murid. Pertanyaan esensial ini akan membuat murid bingung,
menyebabkan mereka berfikir, dan memotivasi rasa ingin tahu mereka.
Pembelajaran Penemuan. Murid
menyusun pemahaman sendiri dan harus mencari tahu sendiri, serta menemukn cara
menyusun pengetahuan. Metode ini memupuk rasa ingin tahu mereka.
0 komentar:
Posting Komentar