Kamis, 06 April 2017

INTELIGENSI



Beberapa pakar mendekripsikan inteligensi sebagai keahlian untuk memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup.

Tes Inteligensi Individual
Tes Binet. Binet mengembangkan konsep mental age (MA), yakni levellevel perkembangan individu yang berkaitan dengan perkembangan lain. Pada tahun 1912 William Stern menciptakan konsep intelligence quotient (IQ), yaitu usia mental seseorang dibagi usia kronologis (chronological age - CA), dikalikan 100. Jadi rumusnya, IQ = MA/CA x 100
Skala Wechsler. Menguji anak usia 4- 6 ½ tahun (digunakan tes WPPSI-R), anak dan remaja dari usia 6- 16 tahun ( digunakan tes WAIS-R).

Tes Individual vs Tes Kelompok
Individual: seorang psikolog memahami penilaian inteligensi individual sebagai interaksi antara pemeriksa dan murid.
Kelompok: kekurangannya tidak dapat memahami instruksi atau mungkin diganggu oleh murid lain karena dilakukan pada banyak anggota.

Teori Multiple  Intelligence
Teori Triarkis Sternberg. Inteligensi muncul dalam bentuk: analitis, kreatif, dan praktis.
Inteligensi analitis : kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, dan membandingkan.
Intigensi kreatif : kemampuan untuk mencipta, mendesain, menemukan, dan mengimajinasikan.
Inteligensi praktis : fokus pada kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan mempraktikkan.

Delapan Kerangka Pikiran Gardner.
1.      Keahlian verbal
2.      Keahlian matematika
3.      Keahlian spesial
4.      Keahlian kinestetik
5.      Keahlian musik
6.      Keahlian intrapersonal
7.      Keahlian interpersonal
8.      Keahlian naturalis

Proyek Spektrum. Usaha inovatif yang dilakukan Gardner untuk menguji delapan inteligensi anak-anak. Diawali dengan ide bahwa setiap murid memiliki potensi untuk mengembangkan kekuatan di satu atau dua area.

Key School. Terbuka untuk semua anak di Indianapolis, karena terlalu populer maka terpaksa yang diterima dipilih berdasarkan undian. Guru dipilih berdasarkan kemampuannya dibidang tertentu. Tujuannya ubtuk membuat murid menemukan sendiri minat dan bakat masing-masing, dan membiarkan mereka mengeksplorasinya, dengan begitu murid akan tau dimana kelebihan yang ia miliki.

Emotional Intelligence. Menurut Goleman, emotional inteligence terdiri dari empat area:
·         Kemampuan untuk memisahkan perasaan dari tindakan
·         Mampu mengendalikan amarah
·         Memahami perspektif orang lain
·         Mampu memecahkan masalah hubungan

Kontroversi dan Isu dalam Inteligensi
1)      Sifat dan Asuhan
2)      Etnis dan Kultur
·                   Perbandingan etnis
·                   Bias kultural dan tes yang fair secara kultural
3) Tes yang fair secara kultural
4) Pengelompokan dan Penelusuran Kemampuan
·            Pengelompokan (penelusuran) kemampuan antarkelas
·              Pengelompokan Kemampuan dalam Kelas

Gaya Belajar dan Gaya Berfikir

Dikotomi Gaya Belajar dan Berpikir
1. Gaya Implusif/Reflektif
Yakni, murid cenderung bertindak cepat atau menggunakan lebih banyak waktu untuk merespon dan merenungkan akurasi dari suatu jawaban. Murid inplusif sering kali melakukan kesalahan. Riset thd implusivitas/refleksi dapat memengaruhi pendidikan. Dibandingkan dengan murid yang implusif, murid reflektif lebih mungkin melakukan tugas seperti:
1.      Mengingat informasi yang terstruktur.
2.      Membaca dengan memahami dan menginterpretasi teks.
3.      Memecahkan problem dan membuat keputusan.

2. Gaya Mendalam/Dangkal
Yakni sejauh mana murid mempelajari materi belajar dengan satu cara yang membantu mereka untuk memahami makna materi tersebut (gaya mendalam) atau sekedar mencari apa-apa yang perlu untuk dipelajari (gaya dangkal). Murid dengan gaya dangkal tidak mampu mengaitkan apa-apa yang mereka pelajari dengan kerangka konseptual yang lebih luas. Cenderung belajar pasif, hanya mengingat informasi. Murid dengan gaya mendalam lebih aktif memahami apa-apa yang mereka pelajari dan memberi makna pada apa yang perlu untuk diingat.

Kepribadian dan Tempramen
Kepribadian atau personalitas adalahpemikiran, emosi, dan perilaku tertentu yang menjadi ciri dari seseorang dalam menghadapi dunianya.
Tempramen
Yakni gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan atau respon. Klasifikasi paling terkenal adalah oleh Alexander Chess dan Stella Thomas, mereka percaya bahwa ada tiga tipe tempramen:
·         "Anak muda" memiliki mood positif, cepat membangun rutinitas, dan mudah beradaptasi dengan pengalaman baru.
·         "Anak sulit" cenderung bereaksi negatif, agresif, kurang kontrol diri, lamban dalam menerima pengalaman baru.
·         "Anak lambat bersikap hangat" beraktivitas lamban, agak negatif, lamban beradaptasi, intensitas mood rendah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
SEPTIANA NAIBAHO Blogger Template by Ipietoon Blogger Template